Senin, 30 Juni 2014

RINGKASAN " THE CASH FLOW CUADRANT "

Judul    : The Cashflow Quadrant
Penulis : Robert T. Kiyosaki

Bestseller ini akan memperlihatkan mengapa beberapa orang bekerja lebih sedikit, tapi menghasilkan lebih banyak dan lebih aman secara finansial daripada orang lain. Ini hanya masalah mengetahui dari kuadran mana Anda harus bekerja dan kapan. Apakah Anda masuk kuadran employee (pegawai), self-employeed (pekerja lepas), business owner (pemilik usaha), atau sebagai investor (penanam modal. Buku ini akan memberikan peta jalan menuju keberhasilan dan kebebasan finansial.

Daftar Isi
Pendahuluan
Anda berada di kuadran mana?
Apakah kuadran itu sudah tepat bagi anda?


Bagian 1: Cashflow Quadrant
“ Kok Kalian Tidak Cari Kerja?”
Kuadran berbeda … orang berbeda
Mengapa orang lebih memilih aman daripada bebas
3 jenis sistem bisnis
7 tingkat investor
Anda tidak bisa melihat uang dengan mata anda

Bagian 2: Membangkitkan Kemampuan Terbaik Anda
Bagaimana cara saya menjadi kaya
Jadilah bank.. bukan bankir

Bagian 3: Cara Menjadi B dan I Yang Sukses
Ambil langkah kecil
7 langkah menuju jalur cepat finansial anda
1. Urusi bisnis anda
2. Kenalikan cashflow anda
3. Ketahui perbedaan antara risiko dan berisiko
4. Tentukan anda ingin menjadi investor tipe apa
5. Cari pembimbing
6. Jadikan kekecewaan anda kekuatan anda
7. Kekuatan keyakinan

Rangkuman
The Cashflow Quadrat adalah kuadran yang menggambarkan berbagai macam pekerjaan yang dilakukan orang-orang di seluruh dunia. Cashflow Quadrant diciptakan oleh Robert T. Kiyosaki dalam buku “The Cashflow Quadrant” yang diterbitkan oleh Gramedia.
Cashflow Quadrant adalah sebagai berikut:
E | B
——
S | I
E singkatan dari employee. Artinya pegawai. Pegawai adalah orang yang bekerja untuk orang lain aik di pemerintahan maupun perusahaan swasta, jabatan tinggi maupun rendah, sipil mapun militer. Yang jelas mereka punya gaji bulanan/ per periode yang tetap dengan jam kerja tetap. Mereka sangat mencintai kemanan kerja dan kestabilan ekonomi. Mereka takut resiko dan mengharap kontrak hitam di atas putih.
S singkatan dari pekerja lepas atau pekerja untuk diri mereka sendiri. Contoh dokter, pengacara, akuntan publik, seniman, wiraswasta pemilik bisnis kecil dan lain-lain. Mereka menyukai kebebasan ekspresi dan berusaha melakukan segalanya sendiri menurut cara mereka sendiri. Oleh karena itu mereka perfeksionis. Sayangnya mereka kurang mampu mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain.
B singkatan dari business owner, yaitu pemilik bisnis yang besar, yang memiliki sistem sehingga tidak menuntut kehadiran mereka untuk berjalan. Sistem dari perusahaan sudah berjalan tanpa campur tangan B sehingga B bisa memiliki kebebasan uang dan waktu karena dibiayai aset mereka berupa perusahaan bersistem tersebut.
I singkatan dari investor, yaitu orang yang menginvestasikan uang mereka dalam jumlah sedikit ke dalam sistem perusahaan lalu mendapat laba yang besar berkali lipat. Banyak orang menduga Investor terkait bursa saham, obligasi. Namun ternyata investasi juga terkait manajemen usaha perusahaan dengan melibatkan kecerdasan finansial. Investasi adalah area bermain orang kaya di mana uang berputar menghasilkan uang.Kuadran E dan S disebut kuadran kiri adalah kerja mencari uang langsung sehingga jika mereka bekerja, mereka akan mendapat uang. Sebaliknya, jika tidak bekerja, penghasilan mereka juga berhenti. Oleh karena itu mereka terpaksa selamanya bekerja (walau ada pensiun). Resiko semua orang adalah kecelakaan, sakit dan meninggal. Tambahan resiko kuadran kiri adalah PHK dan bangkrut. Jika itu terjadi bencana ekonomi akan terjadi kepada mereka.
Kuadran B – I disebut kuadran kanan. Di kuadran ini pelakunya tidak langsung mencari uang, amun membangun aset ulu. Setelah aset mereka jadi, aset itu yang kerja sehingga mereka dapat penghsilan pasif. Kalau punya penghasilan pasif, merka a punya bebas uang dan waktu. Jadi bisa libur kerja, liburan. Jika ada resiko kecelakaan mereka bisa antisipasi dengan pengobatan dan perawatan hidup luxs seperti di TV. Jika aset mereka berkembang, mereka tak perlu khawatir masa depan mreka, keluarga mereka dan keturunan mereka.
 Menurut Robert T. Kiyosaki kebebasan finansial terdapat di kuadran kanan karena aset mampu memberikan penghasilan pasif untuk membantu masalah ekonomi kehidupan semua orang. Oleh karena itu disarankan semua orang ke kuadran kanan ( walau kenyataannya tiap orang suka bermacam-macam kuadran). Untuk masuk kuadran kanan, disarankan masuk kuadran B dulu untuk mempersiapkan uang dan keterampilan finansial. Kuadran I butuh uang banyak untuk modal.
Untuk masuk kuadran B adabeberapa cara:
Membangun sistem. Yaitu merintis perusahaan sampai menyusun sistem yang kuat dan stabil.
Membeli waralaba. Yaitu membeli hak waralaba yang sudah memiliki sistem teruji kemudian mengmbangkan orang-orang yang menjelankannya.
Membeli pemasaran jaringan. Yaitu waralaba penjualan produk dengan sistem tertentu secara berjenjang (multilevel marketing) sampai rantai tertentu sistem berjalan sehinggad istributor bisa pensiun.
Setelah menujukkan bermacam-macam tujuan dalam masalah ekonomi, Robert T. Kiyosaki juga memberikan langkah-langkah dasar menuju kebebasan finansial. Langkah-langkah itu adalah awal dan selanjutnya terserah pembaca.
Robert T. Kiyosaki, lahir dan dibesarkan di Hawaii, adalah orang Amerika keturunan Jepang dari generasi keempat. Setelah lulus dari kolose di New York, Robert bergabung dengan Korps Marinir dan pergi ke Vietnam sebagai seorang perwira dan pilot helikopter tempur. Sepulangnya dari medan tempur, Rober bekerja pada Xerox Corporation dan pada 1977 mendirikan sebuah perusahaan yang untuk pertama kalinya membawa dompet peselancar yang terbuat dari nilon dan Velcro ke pasar. Pada 1985, ia mendirikan sebuah perusahaan pendidikan internasional yang mengajarkan bisnis dan investasi pada puluhan ribu murid di seluruh dunia. Pada 1994, Robert menjual perusahaannya dan pensiun pada usia 47 tahun.


Nukilan Bab Pendahuluan
PENDAHULUAN
Anda Berada di Kuadran Mana?
Apakah Kuadran Itu Sudah Tepat untuk Anda?
Apakah Anda bebas secara finansial? The CASHFLOW Quadrant ditulis bagi Anda yang sudah sampai di persimpangan finansial. Jika ingin memegang kendali atas apa yang Anda lakukan hari ini untuk mengubah masa depan finansial Anda, Anda sebaiknya memetakan langkah Anda. Ini adalah CASHFLOW Quadrant.
The Cashflow Quadrant
E | B
–+–
S | I
Huruf dalam masing-masing kuadran mewakili:
E untuk employee (pegawai),
S untuk self-employed (pekerja lepas),
B untuk business owner (pemilik usaha),
I untuk investor (penanam modal).
Kita masing-masing menempati sedikitnya satu dari keempat kuadran CASHFLOW Quadrant. Tempat kita ditentukan oleh sumber pemasukan kita. Kebanyakan dari kita mengandalkan slip gaji dan karenanya termasuk employee, sementara yang lain self-employed. Kedua kelompok individu ini menempati sisi kiri CASHFLOW Quadrant. Sisi kanan CASHFLOW Quadrant untuk para individu yang menerima pemasukan dari bisnis atau investasi milik mereka.
The CASHFLOW Quadrant adalah tentang keempat jenis orang berbeda yang ada dalam dunia bisnis, tentang siapa diri mereka dan apa yang membuat individu di masing-masing kuadran unik. Anda akan dibantu menentukan di mana posisi Anda sekarang dalam Quadrat, dan Anda akan dibantu memetakan arah untuk mencapai yang posisi yang diinginkan di masa depan ketika memilih jalan Anda sendiri menuju kebebasan finansial. Walaupun kebebasan finansial bisa ditemukan dalam keempat kuadran ini, keterampilan “B” atau “I” akan membantu mencapai target finansial Anda dengan lebih cepat. Seorang “E” yang berhasil seharusnya menjadi seorang “I” yang berhasil juga.
KAU INGIN JADI APA KALAU SUDAH BESAR?
Buku ini lebih merupakan Bagian II dari buku saya Rich Dad Poor Dad. Bagi Anda yang mungkin belum membacanya, buku itu tentang berbagai pelajaran berbeda yang diberikan kedua ayah saya dalam hal uang dan pilihan hidup. Yang satu adalah ayah asli saya dan yang lain adalah ayah sahabat saya. Yang satu berpendidikan tinggi dan yang lain dropout SMU. Yang satu miskin dan yang lain kaya.
Setiap kali saya mendapat pertanyaan, “Kau mau jadi apa kalau sudah besar?” Ayah saya yang berpendidikan tinggi tapi miskin selalu menyarankan, “Sekolah, dapat nilai bagus, dan lalu cari pekerjaan yang aman dan menjamin.” Ia menyarankan jalan hidup seperti ini.

Ayah miskin menganjurkan supaya saya menjadi pegawai “E” dengan bayaran tinggi, atau “S” berpenghasilan tinggi, seperti misalnya dokter medis, pengacara, atau akuntan. Ayah miskin saya sangat mementingkan slip gaji yang teratur, tunjangan, dan keamanan pekerjaan. Ini sebabnya ia bekerja sebagai pegawai pemerintah berpenghasilan tingi; kepala departemen pendidikan untuk Negara Bagian Hawaii. Ayah saya yang kaya, tapi tidak berpendidikan, sebaliknya, menawarkan saran yang sangat berbeda. Ia menganjurkan, “Sekolah, lulus, bangun usaha, dan jadilah penanam modal yang berhasil.” Ia menyarankan jalan hidup seperti ini.

Buku ini tentang proses mental, emosional, dan pendidikan yang saya jalani dalam mengikuti saran ayah kaya saya.
UNTUK SIAPA BUKU INI DI TULIS
Buku ini ditulis untuk orang-orang yang siap berganti kuadran. Buku ini khususnya untuk para individu yang sekarang berada dalam kategori “E” dan “S”, dan yang berniat menjadi “B” atau “I”. Buku ini untuk mereka yang siap bergerak maju meninggalkan keamanan pekerjaan dan mulai meraih keamanan finansial. Ini bukan jalan hidup yang mudah, tapi imbalan di akhir perjalanan akan setimpal dengan usaha yang kita curahkan. Ini adalah perjalanan menuju kebebasan finansial.
Ayah Kaya mengisahkan sebuah cerita sederhana ketika saya berusia 12 tahun, cerita yang membimbing saya menuju kekayaan besar dan kebebasan finansial. Cerita ini merupakan cara Ayah Kaya menjelaskan perbedaan antara sisi kiri CASHFLOW Quadrant, kuadran “E” dan “S”, dengan yang kanan atau kuadran “B” dan “I”. Inilah kisahnya:
“Zaman dahulu kala ada sebuah desa kecil yang indah. Tempat itu sangat menyenangkan, sayangnya di sana ada sebuah masalah. Desa itu tak punya air jika hujan tidak turun. Untuk menuntaskan masalah itu selamanya, para tetua desa memutuskan menawarkan kontrak bagi pengiriman air harian ke sana. Dua orang mengajukan diri melakukan tugas itu dan para tetua memberikan kontrak itu kepada mereka berdua. Mereka merasa bahwa persaingan akan menekan harga hingga tetap rendah dan menjamin cadangan air.
Orang pertama yang mendapat kontrak itu, Ed, langsung berlari pergi, membeli dua ember baja dan mulai berlari bolak-balik menyusuri jalan setapak menuju danau yang jaraknya satu setengah kilometer dari desa. Ia langsung mulai menghasilkan uang saat bekerja keras dari pagi hingga petang, mengangkut air dari danau dengan kedua embernya. Ia menuangnya ke dalam penyimpanan terbuat dari beton yang telah dibangun penduduk desa itu. Setiap pagi ia harus bangun sebelum yang lain supaya bisa memastikan ada cukup air bagi penduduk desa saat mereka memerlukannya. Ia harus bekerja keras, tapi ia sangat senang karena bisa menghasilkan uang dan karena mendapatkan salah satu kontrak eksklusif dalam bisnis air itu.
Pemegang kontrak kedua, Bill, beberapa saat menghilang. Ia tidak terlihat selama berbulan-bulan, yang membuat Ed sangat bahagia karena ia jadi tidak mempunyai saingan. Ed mendapatkan semua pemasukan.
Bukannya membeli dua ember untuk bersaing dengan Ed, Bill membuat rencana usaha, mendirikan pemsahaan, mendapatkan empat penanam modal, mengangkat seorang presiden eksekutif untuk melakukan pekerjaannya, dan kembali enam bulan kemudian dengan kru bangunan. Dalam waktu satu tahun timnya telah membangun jaringan pipa baja antikarat bervolume besar yang menyambungkan desa dengan danau.
Pada pesta pembukaan, Bill mengumumkan bahwa airnya lebih bersih daripada air Ed. Bill tahu ada banyak keluhan tentang kotoran dalam air Ed. Bill jug mengumumkan bahwa ia bisa memasok air untuk desa selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Ed hanya bisa mengantarkan air pada hari kerja… ia tidak bekerja pada akhir pekan. Lalu Bill mengumumkan bahwa ia akan memberikan harga 75% lebih murah daripada Ed untuk sumber airnya yang berkualitas lebih tinggi dan lebih bisa diandalkan. Penduduk desa bersorak sorai dan langsung berlari ke kran di ujung saluran pipa Bill.
Supaya bisa bersaing, Ed langsung menurunkan harganya sebanyak 75%, membeli dua ember lagi, menambahkan penutup pada ember-embernya, dan mulai mengangkut empat ember satu kali jalan. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, ia mempekerjakan kedua anak laki-lakinya untuk membantunya melakukan giliran kerja malam dan pada akhir pekan. Ketika mereka pergi bersekolah di perguruan tinggi, ia berkata kepada mereka,
‘Cepatlah kembali karena suatu saat bisnis ini akan menjadi milik kalian.’
Entah kenapa, setelah lulus perguruan tinggi, kedua putranya tak pernah kembali. Akhirnya Ed mendapat masalah-masalah kepegawaian. Serikat buruh menuntut kenaikan gaji, peningkatan tunjangan, dan ingin anggotanya hanya mengangkut satu ember sekali jalan.
Bill, di lain pihak, sadar bahwa jika desa itu membutuhkan air berarti desa-desa yang lain juga membutuhkannya. Ia menulis ulang rancangan bisnisnya dan pergi untuk menjual sistem penyaluran air bersihnya yang berkecepatan tinggi, bervolume besar, dan berbiaya rendah ke desa-desa di seluruh dunia. Ia hanya mendapat keuntungan satu penny untuk setiap ember air yang disalurkan, tapi ia mengirimkan miliaran ember air setiap hari, dan semua uang itu mengalir ke dalam rekening banknya. Bill telah membangun saluran pipa untuk mengalirkan uang bagi dirinya sendiri selain untuk menyalurkan air ke desa-desa.
Bill hidup bahagia selamanya, dan Ed bekerja keras seumur hidupnya dan selalu mempunyai masalah finansial. Tamat.”
Kisah tentang Bill dan Ed itu telah membimbing saya selama bertahun-tahun. Cerita itu membantu saya pada proses pengambilan keputusan dalam hidup. Saya sering bertanya kepada diri sendiri,
“Apakah aku membangun saluran pipa atau mengangkuti ember?”
“Apakah aku bekerja dengan keras atau dengan cerdik?”
Dan jawaban untuk semua pertanyaan itu telah membuat saya bebas secara finansial.
Dan itulah isi buku ini. Buku ini tentang apa yang diperlukan untuk menjadi “B” dan “I”. Buku ini untuk mereka yang sudah lelah mengangkuti ember dan siap membangun saluran pipa agar uang bisa mengalir ke dalam kantong mereka… bukan ke luar kantong mereka.
Buku ini dibagi menjadi tiga bagian
Bagian Satu: Bagian pertama buku ini tentang perbedaan inti antara orang-orang di keempat kuadran. Bagian ini tentang mengapa orang tertentu cenderung menempati kuadran tertentu dan sering terjebak di sana tanpa menyadarinya. Bagian ini akan membantu Anda mengetahui di mana tempat Anda saat ini dalam Quadrant dan di mana Anda berada lima tahun mendatang.
Bagian Dua: Bagian kedua buku ini tentang perubahan pribadi. Yaitu lebih tentang “siapa” diri Anda nantinya daripada “apa” yang harus Anda lakukan.
Bagian Tiga: Bagian ketiga buku ini memaparkan ketujuh langkah yang bisa Anda ambil dalam perjalanan menuju sisi kanan Quadrant. Saya akan membagi lebih banyak rahasia ayah kaya saya dalam hal ke-terampilan yang dibutuhkan untuk menjadi “B” dan “I” yang sukses. Bagian ini akan membantu Anda memilih jalan Anda sendiri menuju kebebasan finansial.
Di seluruh The Cashflow Quadrant saya selalu menekankan pentingnya kecerdasan finansial. Jika ingin beroperasi di sisi kanan kuadran, sisi “B” dan “I”, seseorang harus lebih pandai daripada jika memilih diam di sisi kiri sebagai “E” dan “S”.
Untuk menjadi “B” dan “I”, Anda harus bisa mengendalikan ke arah mana cash flow Anda mengalir. Buku ini ditulis untuk orang-orang yang sudah siap membuat perubahan dalam hidup mereka. Buku ini ditulis untuk orang-orang yang sudah siap bergerak meninggalkan keamanan pekerjaan dan mulai membangun jaringan pipa mereka sendiri untuk mencapai kebebasan finansial.
Kita berada di fajar Era Infomasi dan abad ini akan menawarkan lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan keuntungan finansial daripada sebelumnya. Para individu dengan keterampilan “B” dan “I”-lah yang akan dapat melihat dan merebut kesempatan itu. Supaya bisa berhasil dalam Era Informasi, seseorang akan memerlukan informasi dari keempat kuadran. Sayangnya, sistem pendidikan kita masih dalam Era Industri dan hanya menyiapkan para muridnya untuk sisi kiri Quadrant.
Jika Anda sedang mencari jawaban-jawaban baru untuk melangkah maju ke dalam Era Infromasi, maka buku ini ditulis untuk Anda. Buku ini ditulis untuk membimbing Anda dalam perjalanan ke dalam Era Informasi. Buku ini tidak menawarkan semua jawaban… tapi di dalamnya ada pengetahuan penuntun dan pribadi yang sangat dalam, yang saya dapatkan ketika bergerak dari sisi “E” dan “S” CASHFLOW Quadrant menuju sisi “B” dan “I”.
Jika Anda sudah siap memulai perjalanan, atau bahkan sudah dalam perjalanan menuju kebebasan finansial, maka berarti buku ini ditulis untuk Anda

Baca MEMAHAMI..........


CARA MEREKRUT DAN CLOSSING " TANPA KATA TIDAK "

Bagaimana Merekrut dan Closing TANPA KATA TIDAK

Pertanyaan yang seharusnya ada pada setiap networkers

Pagi ini saya mendapatkan inbox melalui Fanpage saya dari seorang yang juga menjalankan bisnis MLM. Selama ini banyak pertanyaan-pertanyaan yang masuk, tetapi pagi ini ada satu pertanyaan khusus yang cukup istemewa menurut saya. Mengapa istimewa ? karena ini adalah satu-satunya pertanyaan dari sekian banyak pertanyaan yang baru ditanyakan ke saya yang sebenarnya harus ada dibenak setiap networker, sebuah pertanyaan inti dalam menjalankan bisnis MLM. Apa itu? Ya, pertanyaannya adalah : ” Bagaimana Cara Mudah Untuk Closing? “

Tentu ini adalah pertanyaan akhir dari setiap kegiatan bisnis MLM. Closing closing closing!!! Benar bukan? sehebat apapun motivasi, cara presentasi anda, cara pendekatan anda ujung-ujungnya adalah bagaimana prospek berhasil bergabung dengan bisnis kita..pasti anda para networker setuju, kalau tidak untuk closing untuk apalagi bisnis MLM kita.

Dalam tulisan kali ini saya akan berikan caranya bagaimana MENGHIPNOTIS (tepatnya Menghipnosis ) prospek anda, ketika anda presentasi dan Closing mereka langsung bilang : ” Yes, saya BERGABUNG ” anda tertarik untuk mengetahui caranya?  So pasti kan? hehehe…

Cara yang akan saya bagikan dibawah ini mungkin akan menentang keyakinan anda selama ini dalam menjalankan bisnis MLM. Saya ulangi, cara ini akan menentang keyakinan anda selama ini..Tentu untuk hasil yang berbeda kita harus melakukan hal yang berbeda bukan, dan tentu saja untuk melakukan sesuatu secara berbeda kita harus siap meninggalkan keyakinan-keyakinan lama kita juga.

Cara Yang Banyak Diajarkan Upline Kepada Downline Mereka

Dulu saya diajarkan bahwa setiap orang adalah prospek anda, benar begitu? saya yakin anda pun pasti diajarkan cara demikian dikatakan bahwa setiap orang yang masih hidup dan masih bernafas itu adalah prospek anda. Dimana anda ketemu dengan yang masih bernama orang ingat langsung presentasi , mungkin kasarnya demikian banyak para upline mengajarkan downline mereka. Ada beberapa kelebihan dari cara ini adalah anda akan banyak sekali menemui orang ataupun menawarkan bisnis anda secara kuantitas dan saya bisa tebak juga hasilnya , apa itu? Ya hasilnya adalah akan banyak sekali PENOLAKAN! Dan anda diajarkan semakin banyak anda ditolak akan semakin dekat juga anda dengan kesuksesan. Ya, dahulu saya juga setuju dengan hal itu, tetapi sekarang? JELAS TIDAK! Bisnis MLM di era digital memiliki cara pendekatan yang lebih baik.

Tiap bisnis MLM memiliki Segmentasi Pasar Tersendiri

Saya pribadi percaya bahwa tiap bisnis memiliki pasara sendiri-sendiri, untuk itu anda juga perlu mengenali siapa pasar-pasar potensial anda. Saya juga cenderung untuk mengatakan bahwa tidak mungkin semua orang berbisnis MLM, dan anda harus sadari itu. Mengapa? Karena ketika anda memiliki keyakinan setiap orang adalah pasar anda saya yakin pendekatan anda akan ngawur. Tabrak sana sini, hajar sana sini..setiap ketemu orang tawarkan..tawarkan…tawarkan…hasilnya adalah BANYAK PENOLAKAN.

Jika tidak ada kebutuhan maka tidak akan ada transaksi

Kapan transaksi terjadi? Transaksi akan terjadi jika ada kebutuhan dan anda bisa memenuhi dan melayani kebutuhan  itu. Hanya itu kuncinya, jadi sebelum anda melakukan penawaran terlebih dahulu anda perlu cek apakah ada kebutuhan disana, jika tidak ada kebutuhan dan tiba-tiba anda langsung melakukan penawaran PENOLAKAN adalah hasilnya. Itu ibaratkan anda melempar lumpur ditembok untuk mengenai satu titik sasaran. Apakah bisa menghasilkan ya bisa menghasilkan tetapi sangat mengotori tembok.

Kenapa Banyak Orang Melakukan Hal Itu?

Kenapa tidak setiap orang melakukan cek kebutuhan sebelum melakukan penawaran? Pertama, Karena itulah yang banyak diajarkan oleh support system dan para upline mereka, Kedua, adalah karena banyak orang adalah pemalas, mereka pengen cara yang cepat instant dan lebih cepat menghasilkan dan itulah konsekwensinya PENOLAKAN.

Baik, saya perlu katakan juga satu hal. Bukannya saya mengatakan bahwa kita harus menghindari penolakan…bukan…bukan..itu.

Pointnya adalah kecenderungan anda akan lebih banyak ditolak ketika yang anda lakukan adalah melakukan penawaran diawal. Jika anda sadar bahwa disana ada kebutuhan dari apa yang anda tawarkan maka proses transaksi ataupun Closing akan sangat mungkin segera terjadi. Lebih mudah mana prospek anda mengatakan Ya, dari seseorang yang memang anda sudah ketahui bahwa dia butuh fitur dari bisnis dan produk anda  atau hanya dari seseorang yang anda temui dijalan dan anda tawarkan fitur dari bisnis anda, Pasti lebih mudah terjadi Closing ketika anda tahu bahwa prospek anda membutuhkan apa yang anda bawa. Saya kira sekarang anda mulai lebih memahami perbedaan antara kita yang menjalankan bisnis MLM dengan para salesman. Bahkan kadang para salesman pun juga melakukan apa yang dikatakan analisa kebutuhan. So anda lebih mengerti sekarang bukan?

Jika perlu mengetahui ada atau tidaknya kebutuhan sebelum melakukan penawaran lantas….

Bagaimana Mengetahui Ada atau Tidaknya Kebutuhan Pada Prospek?

Saran saya sejak dari anda melakukan pendekatan apakah itu dari mulai berkenalan sampai dengan percakapan anda sudah sangat akrab sekalipun tujuan anda salah satunya MENGENALI ADA TIDAKNYA KEBUTUHAN pada prospek anda.

Bagaimana caranya ? Yaitu dengan melakukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat bagaimana menggali kebutuhan mereka..So next posting saya coba akan share…inti dari kegiatan penjualan dan marketing adalah memberikan pertanyaan yang tepat kepada prospek anda.

Bagaimana Dengan Cara Menghipnotis (menghipnosis) tadi?

Hehehe…iya tadi saya janji akan memberikan cara bagaimana menghipnosis prospek anda agar langsung mengatakan YA apapun yang anda tawarkan….Syaratnya cuma satu lakukan penawaran setelah anda yakin adanya kebutuhan. Simpel bukan? Dan anda tidak perlu belajar ilmu roket untuk melakukan hal ini..

Selamat Closing!!!!

Selasa, 10 Juni 2014

Tips Memilih Perusahaan Asuransi Jiwa



Tips Memilih Perusahaan Asuransi Jiwa
Ramah Memiliki loyalitas yang tinggi Konsultan Keuangan

Dalam memilih perusahaan Asuransi Jiwa, salah satunya adalah dengan menilai reputasinya. Reputasi tersebut bisa kita nilai dari tiga hal, yaitu :
  1. Reputasi Pelayanan
  2. Reputasi Keuangan
  3. Reputasi Pemilik dan Manajemen
Reputasi Pelayanan
Cara menilai reputasi pelayanan, salah satu caranya adalah dengan mendatangi sendiri kantor Perusahaan Asuransi tersebut. Atau minimal Anda tahu di mana kantornya berada. Nilailah pelayanan yang diberikan ketika Anda mendatangi perusahaan itu. Dengan mendatangi sendiri perusahan tersebut maka Anda dapat mengetahui kualitas pelayanan seperti apa yang akan Anda temui ketika Anda harus datang sendiri kelak, misalnya, dalam mengurus uang pertanggungan Anda. Ini bisa dilakukan apabila perusahaan Asuransi Jiwa tersebut menganut sistembancassurance. Contoh : Central Asia Raya (CAR) dan lain-lain.
Apabila perusahaan Asuransi Jiwa tersebut menggunakan sistem agency,  pilihlah agen asuransi yang benar-benar memiliki atitutude yang baik, dapat menjelaskan produk dengan sebaik-baiknya demi kepentingan nasabah (bukan kepentingan dirinya, seperti atas dasar demi mendapatkan komisi yang lebih besar), memiliki emosi yang kuat pada saat menjelaskan produk yang dijualnya. Contoh : Central AsiaRaya (CAR), dan lain-lain.

Reputasi Keuangan
Menilai Reputasi Keuangan adalah dengan menilai Laporan Keuangan perusahaan tersebut yang bisa Anda minta atau Anda lihat di media cetak maupun di media elektronik. Nilailah seberapa besar kekuatan modal perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan yang lain. Nilai juga seberapa bagusnya arus kas dari perusahaan tersebut. Dalam dunia asuransi, dikenal istilah RBCatau Risk Based Capital. Ini adalah sebuah cara untuk menilai kesehatan perusahaan asuransi Anda.
Pilihlah Perusahaan Asuransi yang memiliki RBC di atas 120 persen. Kalau Anda bingung apa itu RBC, cukup tanyakan saja berapa RBC perusahaan asuransi Anda kepada agen asuransi Anda. Kalau agak lebih sedikit dari 120 persen, artinya lumayan, tapi mesti pikir-pikir lagi. Kurang dari itu, lebih baik cari yang lain. Saran saya, plilihlah perusahaan asuransi yang memiliki RBC jauh di atas 120%.

Reputasi Pemilik dan Manajemen
Perhatikan juga siapa pemilik mayoritas dan siapa pengelola dari Perusahaan Asuransi Anda. Lihat apakah mereka memiliki reputasi yang tercela di masyarakat. Memang, terkadang hal ini mungkin terlihat agak subyektif, tetapi tidak ada salahnya kalau Anda mengenal siapa pemilik dan siapa pengelola perusahaan asuransi Anda. Kalau mereka memiliki reputasi yang tercela, hindari dengan segera.
Tips lainnya, kalau Anda memilih perusahaan Asuransi Jiwa joint venture, Anda dapat melihat bagaimana reputasi dari perusahaan asing tersebut di berbagai negara lain. Agen asuransi Anda biasanya memiliki kumpulan berita tentang bagaimana reputasi perusahaan asing tersebut di sejumlah negara lain.
Dan jika memilih perusahaan Asuransi Jiwa lokal (bukan joint venture), maka pilihlah perusahaan yang memiliki reputasi “tahan banting”, yaitu perusahaan yang cukup tua dan sudah pernah melalui berbagai macam krisis.

Sumber : http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/11/26/tips-memilih-perusahaan-asuransi-jiwa-413833.html 


INGIN MENCARI ASURANSI YANG TEPAT DENGAN KARAKTERISTIK ANDA

MARI BERGABUNG BERSAMA KAMI